Bakal alat genetalia mula – mula berpisah dari bakal ginjal pada mesomere. Bakal genetalia berada arah ke median embryo, bakal ginjal di lateral. Bakal genetalia disebut genital ridge, menonjol ke peritoneum (coelom) di ventral. Bakal ginjal disebut nephrotome.
1. Pembuangan
Pertumbuhan ginjal menempuh 3 tahap :
a. Pronephros, ginjal pertama atau primitif.
Pronephros tumbuh lebih dulu, berasal dari nephrotome segment – segment paling anterior, di tentang jantung. Pada mamalia (termasuk orang) dikira tumbuh berupa rudiment saja dan tak sampai berfungsi. Pronephros berfungsi benar – benar pada berudu pisces dan amphibia. Setiap nephron memiliki nephrostome untuk menerima zat ampas metabolisme dari coelom langsung, dan tubulus yang menyalurkan zat buangan menuju dorso-lateral tubuh.
Pronephros memiliki juga glomus, menjorok mendekati nephrocoel, bagian sempit dan terpisah coelom. Glomus adalah glomerulus primitif. Ia mengandung jalinan arteri pada jorokan sehingga dekat dengan nephrocoel.
Pada manusia pronephros tidak berfungsi. Pronephros terdiri atas kelompok sel atau atau gelembung –gelembung kecil dibagian proksimal dari sistem jaringan nefrogen dan yang terbentuk pada minggu ketiga masa pertumbuhan mugidah. Gelembung – gelembung kecil atau tubulus – tubulus tidak mempunyai hubungan duktus pronephros. Pada akhir minggu ke empat pronephros ini mengadakan regresi. Duktus pronephros yang tumbuh sendiri, tidak tergantung pada pertumbuhan tubulus pronephros.
Pada permulaan duktus itu menyerupai satu kelompok sel memanjang seperti lidi, berada di bagian dorsal jaringan nefrogen. kemudian menjadi saluran dimulai dari bagian kranial dan menuju ke ventral dan masuk sebagai saluran di bagian dorso-lateral kloaka pada minggu kelima masa pertumbuhan madigah.
b. Mesonephros, ginjal kedua atau transisi.
Ginjal ini berfungsi sampai dewasa pada pisces dan amphibia. Pada mamalia mesonephros bekerja sama denagn plasenta sebagai alat pembuangan. Setiap nephron meiliki glomerulus dan nephrostome. Glomerulus berada dalam kapsul Bowman.
Pada waktu pronephros mengadakan regresi dari jaringan nefrogen di daerah toraks dan lumbal tumbuh tubulus – tubulus mesonephros. Tubulus – tubulus ini berbentuk S dan terbuka ke saluran pronephros yang pada pertumbuhan selanjutnya dinamakan saluran mesonephros (duktus Wolffi). Bagian medial dari tiap tubulus mesonephros membesar dan membentuk suatu mangkok (kapsul Bowman), sedangkan terbentuknya pula di dalamnya suatu kumpulan kapilar, berasal dari arteri – arteri kecil dari aorta. Dengan demikian terbentuklah glomerulus. Tubulus – tubulus mesonephros cepat mamanjang dan berkeluk – keluk tetapi saluran keluk Henle tidak terbentuk. Bagian kranial tubulus – tubulus mesonephros berangsur- angsur bergenerasi sebelum bagian kaudalnya berdiferensiasi. Segala sesuatu berjalan secara bergiliran.
c. Metanephros, ginjal ketiga atau definitif.
Metanephros tumbuh setelah mesonephros beratropi, dan berada di posterior mesonephros. Hanya terdapat pade reptilia, aves dan mamalia.
Nephron – nephron pada metanephros tidak lagi seperti pada pro dan mesohephros. Pada dua belakangan mereka berjejer dari interior ke posterior, sesuai dengan metamerisme tubuh.
2. Alat Reproduksi
Terdiri dari gonad dan alat kelamin sekunder berupa saluran dan kelenjar. Jaringan yang membentuk alat reproduksi ini terletak didaerah antara mesenterium dorsal dan mesonephros, yang disebut genital redge.
Pada gonad mula – mula terjadi tingkat bipotential atau indifferent, yag dimaksudnya gonad dan salurannya itu belum dapat dibedakan genitalia jantan dan betina.
3. Gonad
Dibina dari 3 sumber jaringan :
a. Sel benih induk (primordium germ cells)
b. Epitel mesoderm
c. Sel mesenkim
Sel benih induk berasal dari kantung yolk, yang sesungguhnya berasal dari lapisan endodermnya. Sedikit ada juga menemukan datang dari lapisan endoderm allantois dan metenteron. Sel benih ini kemudian bermigrasi ke genital ridge. Migrasinya dengan gerak amoeboid, ada pula yang diangkut pembuluh darah vitellin.
Epitel mesoderm ialah epitel pelapis coelom sendiri pada genital ridge. Sedangkan sel mesenkim berasal dari sel – sel di bawah epitel mesoderm itu. Epitel mesoderm disebut juga epitel germinal, yang belakangan terbukti bahwa sesungguhnya bukanlah menumbuhkan sel – sel germinatif. Epitel germinal akan menyusun diri membentuk untaian disebut sex-cord. Sel – sel mesenkim membina jaringan interstital.
Differensiasi gonad jadi testis berlangsung pada janin umur 8 minggu. Mula – mula gonad itu terdiri dari 2 daerah: cortex dan medulla. Cortex kemudian berdegenerasi, sedang medulla membentuk tubuli seminiferi. Di celah – celah tubuli sel – sel mesenkim membentuk jaringan intersitial bersama sel – sel Leydig.
4. Saluran
Ductus genitalis terdiri dari :
a. Ductus Wolffi, pada jantan
Ductus Wolffi pada seluruh vertebrata adalah ductus mesonephros sendiri. Beberap tubuli mesonephros membentuk vas (dustus) efferent. Ductus Wolffi bagian anterior menjadi ductus epididymis dan selebihnya sampai dicloaca menjadi vas deferens.
b. Ductus Mulleri, pada betina
Ductus Mulleri berasal dari pembentukan alur longitudinal ductus Wolffi, kemudian menjadi saluran tersendiri yang sempurna sampai ke kloaka. Itulah oviduct (tuba Fallopi pada mamalia). Saluran kelamin itu kemudian dilapisi jaringan pengikat dan otot dari sel – sel mesenkim sekitar, dan berdifferensiasi lebih lanjut membentuk daerah uterus dan vagina.
Ductus Mulleri memiliki ostium ke coelom di ujung anterior, untuk menampung ovum yang berovulasi, disebut ostium tubae abdominale.
5. Turunnya Gonad
Di tengah pertumbuhannya gonad mengalami penurunan ke bagian posterior embryo. Asalnya gonad itu berada di dekat diaphragma. Dengan lebih cepatnya proses pemanjangan tubuh ke anterior, sedangkan pertumbuhan gonad pelan, maka secara relatif gonad jadi makin ke belakang rongga perut. Kemudian, testis sendiri akan turun ke pelvis, terus menuju kanjut (scrotum). Mula – mula testis itu masih berada di dekat cekukan bakal kanjut, disebut processus vaginalis. Ketika kanjut itu kian besar, terpisahlah dia dari rongga pelvis, membentuk suatu saluran sempit : inguinal canal. Waktu turun ikut juga terbawa lapisan peritoneum yang menyelaputi testis dan sis processus vaginalis membentuk lapisan pula sekeliling testis, tunica vaginalis.
DAFTAR PUSTAKA
Dari buku :
Yatim Wildan, 1994.”Reproduksi & Embryology”. Penerbit “TARSITO”.
Bandung.
Dari situs internet :
“Pembuangan” diakses pada 22 Nopember 2009 dari
http://bab2_embriologi_sistem_alat_urogenital
http://eni.web.ugm.ac.id/wordpress/?p=19
Tidak ada komentar:
Posting Komentar